Minggu, 25 Oktober 2015

BELAJARLAH IKHLAS ENN.....Ikhlas kan Milikmu yang diambil orang.....!!!

Jangan Mau Kehilangan Harta Benda Milik Anda Selamanya, Naah...!

Sebuah artikel yang daleeemm banget yang saya baca dari blog sebelah tentang Haji Usman yang tidak mau kehilangan harta bendanya. Sumbernya ada disini. Karena hikmahnya dalam lalu coba saya share dengan harapan sahabat semua mendapatkan pencerahan dan inspirasi. Bagaimana kisah Haji Usman yang tidak mau kehilangan harta bendanya? Berikut kisahnya

......................................................................................

Haji Usman, sebutlah begitu nama beliau. Mungkin orangtuanya dulu berdo'a agar sang putra mewarisi kemuliaan Sayyidina Utsman ibn AffanRadhiyallahu ‘Anhu.

Pemilik salah satu usaha batik terkemuka di Yogyakarta ini memang dikenal atas kedermawanannya, seakan harta telah begitu tak berharga baginya. Seakan dunia telah begitu hina di matanya.

Ringan baginya membuka kotak persediaan, gampang baginya menyeluk kantong simpanan dan seakan tanpa beban dia mengulur bantuan.

Inilah mungkin sosok nyata orang yang dunia di tangannya dan akhirat di hatinya.

Maka beberapa orang pengusaha muda yang bersemangat mendatangi beliau.

“Ajarkan pada kami, Ji,” kata mereka, “bagaimana caranya agar kami seperti haji Usman. Bisa tidak cinta pada harta dan tidak sayang pada kekayaan...hingga seperti haji Usman, bershadaqah terasa ringan.”


“Wah,” sahut Haji Usman tertawa, “salah alamat!”

“Lho?”

“Lha iya. Kalian datang pada orang yang salah. Lha saya ini SANGAT MENCINTAI HARTA SAYA je. Saya ini sangat mencintai kekayaan saya je.”

“Lho?”

“Kok lho. Lha sebab saking cinta dan sayangnya saya pada harta, SAMPAI-SAMPAI SAYA TIDAK RELA MENINGGALKAN HARTA SAYA DI DUNIA INI. Saya itu TIDAK MAU BERPISAH dengan kekayaan saya. Makanya sementara ini saya titip-titipkan dulu. TITIP pada Masjid, TITIP pada anak yatim, TITIP pada madrasah, TITIP pada pesantren, TITIP pada pejuang fii sabilillah. Alhamdulillah ada yang berkenan dititipi, saya senang sekali. Alhamdulillah ada yang sudi diamanati, saya bahagia sekali. Pokoknya DI AKHIRAT NANTI MAU SAYA AMBIL LAGI. Saya ingin kekayaan saya itu dapat saya nikmati berlipat-lipat di akhirat.”

“Lah...!”

___
*Dikutip dari buku "Lapis-lapis Keberkahan" Salim A Fillah Hal. 227-228

..........................................................................................

Keren khan? Dalem khan? Namun untuk punya pemahaman sebagaimana Haji Usman faktanya nggak mudah. Perlu keimanan dengan tingkat yang dalam. Kalau masih cetek2 saja yaaaaa, susah

Oleh karena itu sama-sama belajar, semoga Allah swt berkenan mencampakkan iman yang mengakar dalam hati nurani. Amin


DiCOPAS DARI BLOG ADHIN BUSRO.COM, www.adhinbusro.com



Tidak ada komentar: