Ucapkanlah kepada orang
lain kata-kata terbaik yang kalian senang jika mereka mengatakan itu kepadamu…
Jika ingin menaklukan
dunia, mulailah dari memperbaiki cara berbicara, Jika berpendapat kepada
siapapun, kemukakanlah pendapat dengan
tenang, tidak tergesa-gesa, tidak mendesak, dan tidak pula bersikap tegang.
Hindarilah sikap banyak menentang dan mengkritik, karena sikap ini justru akan
menghilangkan kerehatan pikiran dan
membuat kita jadi tidak simpatik.
Ungkapkanlah pendapat
dengan perlahan dan tenang, sehingga orang dapat mendengarkan dengan baik.
Tinggalkanlah perdebatan dan pertentangan yang tiada gunanya seputar hal-hal
yang masih belum pasti, karena hal ini akan menyempitkan dada dan mengeruhkan
hati.
Jangan sekali-kali kita berupaya membuat orang lain mau menerima
pendapat kita, tentang berbagai masalah
yang mempunyai banyak sudut pandang.
apakah kita pernah sakit hati dengan kata2 orang lain
sampai merasa dilecehkan dan dihina, padahal orang itu menganggap biasa saja…dan
apakah kita sadar atau tidak, pernah
menyakiti orang lain dengan kata2 kita.. Tentu saja hal seperti itu sering
terjadi dalam kehidupan kita..
Manusia cendrung
bermusuhan dan defensif terhadap manusia lainnya, jika tidak memiliki rasa
percaya kepada Tuhan dan juga percaya bahwa keadaan akan selalu berubah.
Kerasnya kehidupan sering
menjadikan manusia saling menghancurkan sampai rela berperang hanya untuk
mempertahankan dan membuat pernyataan pada diri sendiri bahwa "saya jangan
dianggap enteng".
Penghargaan yang kita
inginkan dari orang lain, sebenarnya bersumber dari sikap dan cara bicara kita
kepada orang lain. Sangat banyak para pakar komunikasi menyampaikan hal ini
kepada publik, para penceramah agama dan penasehat, namun kita tidak mampu menerapkan
dalam diri kita, karena memang teori tidaklah segampang cara menerapkan,
apalagi dalam hal harus menerima bahwa cara kita terkadang salah.
Cara efektif Untuk mengubah pendapat orang
tentang kita, sebenarnya hanya satu cara yaitu cara berbicara. Pernahkan kita
terpesona melihat cara berpidato dari seorang pembesar, cara bicara seorang
anak kecil atau cara menunjukkan kesalahan dari seorang pemimpin yang anda
kagumi. Mungkin jika bukan mereka yang mengatakan, bahkan bisa tidak anda
hiraukan sama sekali. Jadi bukan kata - katanya tapi cara menyampaikannya.
Cara berbicara yang baik
selalu terbukti membuat banyak perubahan ke arah yang baik dan juga perubahan
dalam hidup anda...jangan pernah merasa nyaman dengan sikap pemarah dan tidak
menghargai orang lain, karena jangan2 itu merupakan hukuman Tuhan buat
kita,sehingga kita dihindari orang lain...please!! Selalulah mengevaluasi diri.
Tentu saja pendapat ini tidak bermaksud menggurui sama sekali, namun saling
menasehati dalam kebaikan merupakan hal yang harus selalu kita bangun. Semakin
lama semakin terasa bahwa kehidupan di sekitar kita sangat tidak ramah, sikap
saling tidak ingin mengenal menjadi hal yang sangat biasa, membiarkan orang
lain menderita bukan hal yang baru. Kehidupan akan hancur, jika kita tidak
mampu menumbuhkan cara - cara efektif untuk membuat diri kita menjadi lebih
baik dimata orang dan juga nyaman bagi diri kita sendiri. Sekali
lagi...robahlah cara bicara!!!....maka Dunia akan berobah
seperti contoh contoh berikut, sepertinya biasa tapi efeknya tidak biasa :
seperti contoh contoh berikut, sepertinya biasa tapi efeknya tidak biasa :
1. Saudara
laki-laki bertanya kepada adik perempuannya, saat berkunjung, seminggu setelah
saudara perempuannya itu melahirkan: "Hadiah apa yang diberikan suamimu
setelah engkau melahirkan?" "Tidak ada." jawabnya pendek.
Saudara laki-lakinya berkata lagi, "Masa sih, apa engkau tidak berharga di
sisinya? Aku bahkan sering memberi hadiah untuk istriku walau tanpa alasan yang
istimewa." Siang itu, ketika suaminya lelah pulang dari kantor menemukan
istrinya merajuk di rumah. Keduanya lalu terlibat pertengkaran. Sebulan
kemudian, antara suami dan istri ini terjadi perceraian. Dari mana sumber
masalah? Kalimat sederhana yang diucapkan saudara laki-laki sang istri tadi
2. Saat arisan
seorang ibu bertanya: "Rumahmu ini apa tidak terlalu sempit? Bukankah
anak-anakmu banyak?” rumah yang tadinya terasa lapang, sejak saat itu mulai
dirasa sempit oleh penghuninya. Ketenangan pun menghilang, saat keluarga ini
mulai terbelit hutang kala mencoba membeli rumah besar dengan cara kredit ke
bank.
3. Seorang teman
bertanya: ''Berapa gajimu sebulan kerja di toko si fulan?" Ia menjawab,
"1 juta rupiah." "Cuma 1 juta rupiah? Sedikit sekali ia
menghargai keringatmu. Apa itu cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupmu? "
Sejak saat itu ia jadi membenci pekerjaannya. Ia lalu meminta kenaikan gaji
pada pemilik toko. Sayangnya pemilik toko menolak dan mem-PHK nya. Kini ia
malah tidak berpenghasilan dan jadi pengangguran.
4. Seseorang
bertanya pada kakek tua: "Berapa kali anakmu mengunjungimu dalam sebulan?
" Si kakek menjawab, "Sebulan sekali." Sang penanya menimpali,
"Wah keterlaluan sekali anak-anakmu itu. Di usia senjamu ini seharusnya
mereka mengunjungimu lebih sering." Hati si Kakek menjadi sempit, padahal tadinya
ia amat rela terhadap anak-anaknya. Ia jadi sering menangis dan ini memperburuk
kesehatan dan kondisi badannya.
Apa sebenarnya
keuntungan yang kita peroleh ketika bertanya seperti pertanyaan-pertanyaan di
atas? Jagalah diri dari mencampuri kehidupan orang lain. Mengecilkan dunia
mereka. Menanamkan rasa tak rela pada apa yang mereka miliki. Mengkritisi
penghasilan dan keluarga mereka, dst…dst. Jika terus berperilaku seperti itu,
kita akan menjadi agen kerusakan di muka bumi ini. Bila ada bom yang meledak,
cobalah introspeksi diri. Bisa jadi kitalah yang menyalakan sumbunya. Berkatalah
yang baik2 saja, kalau tidak bisa menyenangkan orang lain, jangan lah
menyakitinya…karena kata2 yang baik saja, jika di ucapkan kepada orang yang
lagi berada dalam kondisi yang kurang baik, bisa ditanggapi dengan tidak baik,
apalagi kalau kata2 kita dari awal negatif…
Bismillahirrahmanirrahim,,,,Berkatalah hanya dengan
NamaNya yang Maha Kasih dan Maha Penyayang…
Sekedar renungan, untukku dan kelak di baca anakku Alden
Hisyam Nizar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar